Live our life to the fullest with colorful things...

Do what you want, do what you love, do what you must.

Red and blue...

Complete the life with the two sides of them...

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, Juli 05, 2011

ayo kem-(BALI)-kan!

Pasca melihat pemberitaan yang sempat santer bahwa Indonesia menjadi salah satu tempat syuting film-film barat, ada dua hal yang ada di pikiran saya. Yang pertama ialah Indonesia memang beruntung sebagai tamannya tempat-tempat indah sehingga tidak mengherankan kalau banyak sutradara ataupun produser film asing yang kepincut dan memilih Indonesia sebagai pengisi background dalam film mereka. Hebat ya setiap pulau maupun daerah di Indonesia memiliki destinasi wisata sendiri yang sudah tidak terhitung angkanya.
Namun setelahnya saya berpikir tentang hal kedua yaitu apa iya untuk ke depannya Indonesia masih bisa tetap dipercaya untuk menjadikan lahannya sebagai tempat bernaung proses perfilman atau sorotan pariwisata lainnya?


Jawabannya bisa iya dan bisa tidak.


Siapa coba orang Indonesia yang tidak kenal Bali?
Yakinlah saya hampir semua orang tau Bali (jika ada yang tidak tau Bali mungkin dia hanya khilaf - eheheh). Semua juga tau tidak cuma di Indonesia tetapi orang-orang di luar Indonesia sana tau siapa itu Bali, malah mungkin lebih tau tentang Bali karena mereka lebih sering berlibur ke Bali.
(Who is Bali?)


Mau tidak mau pariwisata di Indonesia sudah diidentikkan dengan Bali. Surga pantai dan tradisi budaya setempat memang menjadi magnet tersendiri bagi kalangan pelancong domestik dan manca negara. Bahkan beberapa waktu belakangan tujuan pariwisata kita yang satu ini sedang hot-hot-nya dibahas di berbagai media. Antusiasme perfilman barat mulai menjajal Indonesia (baca : perfilman Hollywood) tepatnya di Pulau Dewata. Film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts yang mengambil setting di Ubud cukup membawa berkah walaupun sempat memancing demo di mana warga tidak terima kedatangan kru film yang ternyata maju satu bulan lebih awal. Animo masyarakat lain terlihat menjadi heboh seketika, bahkan jauh sebelum filmnya beredar secara resmi. (Inilah sindrom di Indonesia yang selalu gempar terhadap "bau-bau" dari luar negeri).


Bali telah diakui dunia, bertaraf internasional, dan berulang kali didengungkan namanya dalam media dan penerbitan buku-buku pariwisata. Sebagian besar penulisnya menyatakan kekaguman akan keindahan Bali yang dianggap mendekati utopia. Sebagai surga-nya pulau indah dunia, Bali memang terkenal sangat eksotis. Itu dulu, lalu sekarang?


Baru saja beberapa waktu lalu saya membaca liputan berita di Bali yang memuat foto sampah yang me"lumbung". Miris. Sampah. Ya, tentang sampah di Bali yang ternyata kurang diperhatikan. Sekilas foto yang saya lihat seperti gambar di bawah ini.







Penampakan sampah tepi pantai di Bali.









Seorang penulis mengungkapkan liburannya di Bali sekitar awal tahun 2011 dan mencatakan apa yang ia dapatkan dalam tulisan Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes yang dipublikasi oleh majalan TIME dalam edisi bulanan serta situs portalnya edisi bulan April 2011. Membaca judulnya saja jujur saya sudah prihatin. Pemberitaan ini kemudian menjadi issue hangat di mana rating Bali yang sebelumnya dinaikkan oleh perfilman Hollywood, eh beberapa saat setelahnya terpaksa dihempaskan oleh pemberitaan internasional lainnya.


Dikatakan oleh penulis, Andrew Marshall, bahwa permasalahan yang terjadi di Bali sudah begitu kompleksnya mencakup masalah kemacetan (yang disebutkan mirip dengan macetnya ibukota Jakarta), seringnya pemadaman listrik, krisis air bersih, plankton dan bakteri sebagai biang infeksi yang banyak "berkeliaran" di danau dan lautan akibat sampah, pembangunan infrastruktur yang tidak imbang dengan pembangunan fasilitas hotel dan perbelanjaan yang sporadis, hingga ancaman keamanan terhadap wisatawan asing.

Terlepas dari benar tidaknya kabar ini karena saya memang tidak sedang berada di Bali, sebagai orang Indonesia yang notabene sangat membanggakan Bali sebagai "pamor"nya devisa pariwisata negara, saya merasa prihatin.

Saya bukanlah orang Bali, bukan pula orang yang sering pulang-pergi ke Bali, namun saya selalu mengamati apa saja yang terjadi pada Indonesia - terlebih di mata dunia - dan itu berarti Bali termasuk dalam salah satunya.

Perkara sampah memang sudah seharusnya menjadi masalah serius yang butuh perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Bali dalam memberikan teladan bagaimana mengelola pariwisata negara, karena memang Bali sudah menjadi panutan bagi pariwisata daerah lain untuk berkembang (setuju?). Walaupun Bali bukan hanya berkutat pada Kuta, Ubud, dan Nusa Dua misalnya, tetapi secara tidak langsung persepsi masyarakat menyebut Kuta, Ubud, dan Nusa Dua itu seperti telah mewakili Bali secara keseluruhan. Apa yang terjadi di beberapa daerah tersebut akan berimbas pada penampilan Bali di mata dunia.

Menurut data, perihal pengelolaan sampah di Bali masih sekitar 60% saja yang sanggup ditangani. Hal ini tertera pada situs beritabali.com yang mana menyebutkan bahwa penanganan masalah sampah baru terbatas pada peletakan sampah tanpa penanganan lebih lanjut seperti pemisahan menurut kategorinya. Angkutan dan pekerja sampah dinilai masih sangat kurang mengingat bejubelnya pendatang belum sebanding dengan persiapan penanganannya. Memang, masalah sampah menjadi polemik tersendiri yang bagi saya cukup menggemaskan, tidak hanya yang terjadi di Bali.

Pelonjakan ketenaran Bali di mata dunia rupanya belum diiringi dengan pelonjakan kesadaran masyarakat yang ada di sana apakah itu wisatawan, pengelola, atau pemerintah provinsi? atau mungkin juga masyarakatnya? Nyatanya pemberitaan mengenai sampah ini cukup membuat geger terutama Pemprov setempat. Ayo Pemprov mana suaranya!

Mengapa saya katakan Pemprov dan bukan pihak lainnya? Sebagai pemegang kewenangan yang dominan dalam ranah pariwisata jelas Pemprov memiliki andil sangat besar dalam mengelola sumber daya yang ada. Di mana-mana dalam lingkup daerah pemerintah-lah yang selalu diandalkan pertama kali untuk bergerak terlebih dahulu. Sebenarnya ini terdengar klasik dan bisa dibantah, karena semakin modern, masyarakat sudah semakin cerdas menyikapi fenomena yang terjadi, jadi sebaiknya pun tidak perlu menunggu pemerintah beraksi dulu. Tapi walau bagaimanapun kekuasaan tetaplah berada di tangan pemerintah. Itulah mengapa saya jadi gemas sendiri melihat pemerintah yang kadangkala (atau sering?) kurang responsif terhadap kejadian yang "berhamburan" di sekelilingnya. (Banyak saya gunakan tanda kutip karena memang bertujuan untuk menekankan).

Sudah seharusnya kesadaran (lagi-lagi tentang kesadaran) semua pihak berkecimpung dalam tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungannya masing-masing. Pemprov dengan aksi nyata wacana-wacana perbaikannya (yang saya harap sudah berjalan walaupun terlihat atau tidak terlihat), wisatawan yang lebih mawas diri terhadap perilakunya, dan pengelola yang lebih perhatian terhadap apa yang dikelolanya. Dan juga jika ada pihak lain yang belum tercantum. Semua terangkum dalam kaitannya dengan SAMPAH.





Penampakan (lagi) sampah di Pantai Kuta.
Foto ini dipublikasikan pada Januari tahun 2010.
(Wow sudah lama rupanya kasus per-sampah-an ini)





Sudah sampai bosan mungkin saya melihat pemberitaan pariwisata yang tersandung masalah sampah. Saya pernah melakukan riset tentang sampah, meskipun dominan orang hanya menganggapnya sebagai angin lalu namun hal itu tidak bisa dianggap kecil. Hubungannya dalam ranah yang lebih luas akan berkembang dalam kaitan kesehatan manusia dan lingkungan. Apalagi yang dapat disanggah jika kedua hal itu rusak karena hal kecil bernama sampah?

Ini adalah pembelajaran untuk skala pariwisata yang baru saja tenar di kancah internasional. Untuk ke depannya, semoga semua pihak yang merasa "masih" peduli dengan lingkungan tempat ia berdiri akan lebih peka bahwa lingkungan ada untuk kita, dan sebaliknya, kita pun seharusnya ada untuk lingkungan.


Ayo selamatkan Bali dan pariwisata lainnya dimulai dari hal-hal kecil yang kita mampu, minimal membuang sampah pada tempatnya!

Minggu, Mei 29, 2011

Kita


“bergegaslah, kawan ... tuk sambut masa depan

tetap berpegang tangan, saling berpelukan

berikan senyuman tuk sebuah perpisahan

kenanglah sabahat ...

kita untuk selamanya”

:)

.........


bermula dari dipertemukannya saya dan empat makhluk “aneh” di dalam satu atap hampir empat tahun yang lalu, saya baru mulai ngerasain ada getaran-getaran hebat beberapa bulan belakangan terhadap mereka. saya menyebut mereka makhluk aneh karena buat saya mereka memang benar-benar aneh dengan segala ke-absurd-an karakternya yang awalnya saya anggap ga sepaham sama saya dan sempat ngebuat saya suka ngedumel di awal-awal. memang, dulunya saya tergolong manusia semi egois yang rada pemalu buat keluar kamar kosan (loh? ga nyambung). eheheh  maksudnya dulu saya masih belum bisa terlalu mahamin orang-orang baru, jadinya kalo ada sesuatu hal yang nggak sejalur antara saya dengan orang itu saya suka gemes sendiri. tau ga dulunya buat keluar kamar kosan mau ke kamar mandi aja saya suka pake mikir *maklum anak kosan baru mau diospek* ahahaha (yang ini cuman info, ga penting sebenernya :p )


satu per satu empat makhluk aneh ini menyusup ke rumah kecil ini. ya, rumah kecil, saya menganggap kosan tercinta saya sebagai rumah kecil karena sudah hampir empat tahun saya menghabiskan seluruh waktu hidup saya di sini, di samping rumah asli keluarga saya.
dari kami berlima, jika diurutkan maka yang paling sepuh di kosan adalah miss T, saya, disusul miss D, miss Z, dan miss I. saya orang kedua yang dengan resmi tercatat sebagai penghuni rumah kecil. walaupun miss T orang pertama yang hinggap di sini, bukan berarti dia yang tertua dari segi umur, tapi dari segi wajah yaa bisa dibilang dia termasuk kategori sesepuh lah *ahahaha* (ketawa licik).

--------------------

awalnya sebagai “mahasiswa baru kemaren sore”, saya banyak disibukkan sama urusan kampus yang notabene di jurusan saya termasuk jurusan yang kalo udah ngasih tugas istilahnya jadi kayak beranak pinak alias nggak selesai-selesai (baca: arsitektur). selain kehidupan kampus yang banyak menyita waktu dan pikiran, saya juga kebetulan tergabung dalam organisasi kampus yang ngebuat saya mau ga mau harus proaktif paling nggak di masa kepengurusan yang saya ikutin. dua jenis kehidupan kampus ini ngebuat 24 jam waktu saya terforsir di luar kosan, dan menyebabkan saya yang nggak bisa sepenuhnya bersosialisasi dengan kehidupan kosan. kalo dideskripsiin, kesannya kosan cuman tempat buat numpang tidur dan bersih-bersih, selebihnya banyak saya habiskan di area kampus.

keadaan kayak gini lama-lama buat saya jadi nggak gitu dekat dengan anak kosan. paling cuman ketemu mereka kalo mau ke kamar mandi, mau pergi, nyuci piring di dapur, di depan pagar, dan hal-hal remeh temeh lainnya. efeknya, kalo ada apa-apa jadi sungkan dan jadi nggak enakan (padahal saya emang orangnya suka nggak enakan, ehehehe). kayak urusan piket kamar mandi yang suka terlantar, ngebuat saya jadi gemes sendiri pengen ngingetin yang bersangkutan buat bilang kalo tugasnya piket kamar mandi tuh udah lewat (soalnya saya yang megang urusan buat jadwal piket). tapi yaa itu tadi karena saya nggak gitu deket sama orang-orangnya jadinya buat sekedar ngomong dan mengingatkan saya jadi ngerasa mesti cari cara halus lainnya dan malah rempong sendiri. -_____- biasanya kalo udah kejadian gini saya jadi pengen cakar-cakar tembok kamar.


dan waktu pun bergulir, matahari tetep memulai aktivitasnya dari timur dan kucing tetaplah mengeong (masa iya jadi menggonggong?!?!)



hingga pada suatu masa ...



di mana beberapa bulan terakhir saya menyandang status mahasiswa tingkat akhir dan aktivitas saya nggak sepadat sebelumnya. amanah di organisasi udah saya nonaktifkan, sks kuliah udah nggak ada lagi (yash! waktunya buat senang-senang bangun siang! yey yey yey!), dan cuman beban tugas akhir yang tersisa dari kehidupan kampus (perlu di-bold nggak ya si TA? heummm ... ). waktu longgar saya banyak bertebaran di muka bumi termasuk waktu luang di kosan. ahahaha! rasanya puas banget deh udah nggak ada tuntutan jadi mahasiswa yang kudu ngampus tiap hari jam tujuh pagi! syalalalalala


makin ke sini makin labil aktivitas saya di kosan. lepas dari kegiatan kampus rasanya badan minta dimanjain terus. pengen pergi ke sinilah, ke situlah, coba-coba ngapainlah yang ujung-ujungnya tetep aja kosan sebagai singgasana terakhir. dan seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, orientasi masa kini selalu tertuju bukan lagi pada kegiatan-kegiatan aktivis di kampus tapi lebih kepada browsing-browsing beasiswa, info seminar gratisan, dan info peluang kerja. ehehehe (sindrom akut sebelum megang toga).

yang biasanya kalo pulang ke kosan pasti malem, yaa minimal maghrib-lah, sekarang seharian saya bisa bebas ada di kosan. bisa kayang, koprol, split, kalo mau latian panjat dinding di kamar kosan juga bisa. nggak adanya bumbu-bumbu kegiatan yang dinamis bikin saya kelamaan ngendok di kamar kosan (untung nggak sampai bertelur), ngebuat saya jadi nggak produktif. dan hal-hal kayak ginilah yang memaksa saya buat keluar pelan-pelan dari zona nyaman (baca : kamar kosan) buat sekedar lebih mendalami kehidupan di kosan seperti apa. dan ini yang ngebuat saya pada awalnya nggak enak kalo nggak keluar kamar buat sekedar ngobrol. banyak waktu di kosan, banyak bersinggungan juga dengan anak-anak kosan secara nggak langsung. masa saya yang udah tiga tahun lebih tinggal di kosan tapi cuman ngerti selintas lalu orang-orangnya? terdengar apatis ya? eheheh.


baiklah, ini saatnya keluar kamar dengan kekuatan bulan!


saya coba mulai ngebuka diri, dimulai dari duduk di ruang tengah kosan walopun ga ada kerjaan (yang ini lebay.com, ahahaha). cari-cari topik obrolan ama anak-anak kosan yang ujungnya nyerempet-nyerempet ngebahas masalah pribadi. nah loh ketauan deh kalo saya kurang perhatian sama yang lain, buktinya saya nggak gitu tau silsilah keluarga anak kosan. (malu mode on).

selang beberapa waktu ternyata pelan-pelan ngobrol sama anak kosan seru juga loh. yang awalnya cuman sekedar “say hai!” doang pake senyum setengah kecut karena baru kenal, lama-lama jadi ngobrol ga karuan. yang awalnya cuman nitip makan doang, sekarang jadi cari makan bareng, sampe cari makan di daerah antah berantah pula. dan (terlambatnya) saya baru bener-bener menghayati enaknya jadi anak kosan itu di masa-masa sekarang, di mana saya bisa jadi anak kosan seutuhnya dan saya sangat bersyukur untuk itu. Oh God!

kalo dulu jamannya masih aktif kuliah saya sibuk dengan anak-anak di kampus, mungkin memang sekarang saat yang tepat untuk ganti shift sama anak kosan. ehehehe. temen-temen di kampus sekarang jadi sering nanyain saya ke mana aja kok ga kliatan di kampus. kalo bisa saya jawab, saya mau bilang kalo saya lagi nyaman sama kosan. tapi biasanya saya ngeles aja. ahahaha.

------------------------------

beruntungnya saya, saya seatap dengan orang-orang yang nggak beda 180 derajat sama kepribadian saya, makanya saya nggak butuh waktu terlalu lama untuk bisa mahamin orang-orang ini. walaupun sempat saya “wow” pas tau beberapa kepribadian asli beberapa orang ini, tapi saya cukup paham kenapa mereka jadi seperti itu. yang jelas faktor latar belakang besar pengaruhnya.

bagi saya, teman kos yang saya dapatkan nggak cuman teman kos yang menemani kita tidur satu atap 24 jam, tapi jauh lebih dalam daripada itu. saya bukan tipe orang yang bisa blak-blakan ngobrol buka-bukaan aib sama orang yang belum deket banget, paling banter selama ini cuman berani curcol sama keluarga dan cowok saya, kadang sama kucing juga sih. tapi dengan mereka saya jadi ngerasa ada “ke-safe-an” yang lain yang ngebuat saya nggak ragu buat cerita macem-macem bahkan sampai termehek-mehek. meskipun ujungnya mereka udah bosen juga karena saya ngulangin cerita hal yang sama terus-terusan. ahahaha. tolong dimaapin ya, bim salabim jadi apa? prok prok prok!


lama-lama saya jadi ngerasa nyaman sekali berkehidupan dengan mereka. mereka memang melengkapi hidup saya :)


banyak hal-hal remeh temeh yang suka spontan dilakukan seperti saya yang kadang suka keluar kamar sekedar duduk di ruang tengah cari angin eh tiba-tiba ada aja satu dua orang yang lain keluar kamar dan malah jadi nimbrung bareng ngobrol di ruang tengah. kebetulan kamar-kamar kami memang mengelilingi ruang tengah dan berbentuk semacam angkare, jadi kalau ada satu yang bersuara bisa kedengeran ke mana-mana. ahahaha. yang parah pernah sampe diingetin sama ibu kosan. -______- tapi abis itu lanjut nge-toak lagi. hihihi.

kami juga sering menertawai hal-hal penting sampai hal-hal paling tidak penting (termasuk body language yang terkadang jadi bumbu dalam obrolan kami). dan saya memiliki julukan untuk empat makhluk aneh ini loh berdasar dari perwujudan mereka, tapi mereka nggak mau mengakuinya. ah jaim tuh mereka! ckckck! oya rasanya saya sudah lama nggak pake frase “makhluk aneh” ya?

satu hal yang paling saya sukai dari mereka adalah : saya bisa menjajah makanan dan kamar mereka karena mereka jelas tau saya hobi makan dan tidur. ahahaha! jadi biasanya kalo ada makanan berlebih dan saya sudah melirik, dengan sukarela mereka sudah ngerti maksud lirikan maut saya. ahahaha (anak-anak baik, kalian sudah mengamalkan dasa dharma pramuka ke 5 : rela menolong dan tabah :D ). ahahaha becanda deng, no offense please!

saya suka sekali menjajah kamar-kamar mereka, entah karena sekedar tidur-tiduran akhirnya jadi ketiduran beneran sampai bener-bener niat mau tidur di sana. ahahahah. mungkin karena saya suka mengambil jatah tidur mereka di kasur, kamar saya juga jadi suka dijajah paksa dan dadakan. -____- nggak pagi nggak siang nggak sore nggak malem. dipikir kamarku pos ronda kali yak?! dan satu misi saya yang belum tercapai hingga detik ini terkait dengan kasus kasur-kasuran ini adalah mendobrak dan melabrak kamar salah satu dari mereka, soalnya ada satu kamar yang selalu ditutup dan dikunci sih! katanya sih ada barang berharganya, makanya saya selama ini cuman bisa gangguin dari jendela. ahh saya jadi curiga, saya baru nyelonong beberapa kali doang, belom tidur di sana. pengen rasanya saya kasih lubang bwat ngintip kamar sebelah saya itu. ups!



entahlah, saya yang terlalu beruntung menemukan makhluk-makhluk ini atau mereka yang terlalu kasian ketemu dengan orang macam saya, yang jelas saya sudah menganggap mereka seperti keluarga saya sendiri. dari sekian banyak anak kosan memang mereka “si makhluk aneh” ini yang paling dekat dengan saya, yang paling suka saya godain. aww aww aww.

yang mungkin terdengar lucu pernah beberapa kali sempet terlintas di pikiran gimana jadinya kalau nanti satu-satu dari kami udah lulus diwisuda, harus keluar kosan, dan mulai menjalani hidupnya masing-masing. mungkin anda ngerasa saya sekarang jadi tipikal orang melankolis yang lebay, tapi memang bener loh saya ngerasa kayak gitu.


bahkan kemaren-kemaren pas miss I ulang tahun, saya sempat menyatakan doa bahwa semoga kami nanti bisa tinggal satu kompleks ketika sudah berkeluarga masing-masing, tapi sayangnya mereka semua menolaknya mentah-mentah! ga bilang “aammiinnn” juga ... -_____- apa mereka nggak mau jadi inceran tempat saya minta makan mungkin ya? ahahahaha!

oya jadi inget, waktu kemaren miss I ulang tahun, dia sama sekali nggak ngasih info ulang tahunnya kapan, bahkan di facebook, twitter, dan blognya pun nggak ada! sampai saya coba mau minjem KTP nya juga nggak dikasih -_____- mungkin dia udah feeling-feeling nggak enak kali ya kalo sedang di-spy -_____- tapi akhirnya berkat kecerdasan dan keintelektualan kami, kami berhasil membobol infonya dan mengadakan surprise sehingga dia terkaget-kaget (untungnya ga sampai terkencing-kencing) jam 12 kurang (yang udah mau ganti hari) karena kami emang ngagetin dia, dan yang kedua dia kaget karena kok kami bisa tau tanggal ulang tahunnya. yay! :D


itulah ya hebatnya kedekatan psikologis dua insan yang berbeda yang bisa buat orang jadi nyaman banget *cieee cling cling!* dan saya jadi bener-bener ngerasa yang namanya sahabat itu memang ada :)

ahh butuh waktu lebih lama dan kata lebih panjang untuk menuliskan betapa bersyukurnya saya memiliki mereka yang bisa menerima saya apa adanya, yang terus memotivasi saya untuk jadi “orang” yang lebih baik. mereka nggak pernah men-judge saya, salutnya mereka selalu menyatakan dengan jujur kalau mereka merasa keberatan dengan sesuatu hal terhadap saya.


baru kemarin rasanya saya bisa benar-benar menjadi diri saya apa adanya di antara mereka. tanpa malu, bahkan sampai ga punya malu. baru kemarin saya belajar mengerti orang dan baru kemarin juga saya menyelamati beberapa di antara mereka yang telah diwisuda. sedikit banyak saya terpengaruh dari makhluk-makhluk aneh ini. dan sejujurnya, saya belum siap kalau harus berpisah dengan mereka, karena waktu yang terasa begitu hebat bergetar baru beberapa saat terakhir, ya selalu klimaksnya di saat-saat terakhir. dan saya masih mau menghabiskan banyak waktu bersama mereka.






minggu, 29 mei 2011
di kamar kosan yang masih terang benderang

Rabu, April 06, 2011

I believe there are miracles

saya, tifa.
percaya pada keajaiban alam.
ada besar, ada kecil, ada yang cantik (kaya mbak kos saya, Inke), ada yang jelek
ada yang suka kentut kaya saya, ada yang suka makan (saya lagi)

ada yang gantungan HPnya donat, ada yang bukan donat
semua keajaiban di dunia terangkum dalam satu kata yang agung: makanan.

amin sodara? amiiiiin




-__________________________________________-



waaaaaa.. sodara-sodari sejagat raya Indonesia yang amat saya cintai, apa yang telah anda baca di atas adalah cuplikan kegalauan mbak kos saya yang bernama mbak inke yang telah membajak lappy saya. apabila anda sepakat dengan kata2 di atas, berarti anda termasuk golongan orang-orang menggalau. maafkan mbak kos saya teman-teman, mungkin memang sekarang saatnya bagi dia untuk mencari jati diri sebenar-benarnya.

namun setelah dibaca2, sedikit preambule di atas cukup ada benarnya juga ya di kalimat terakhir :  *makanan merupakan satu kata yang agung*. ahahahahha! :p

sesuai title postingan ini, saya emang akan ngebahas dunia keajaiban yang tengah saya alami beberapa waktu terakhir. keajaiban2 ini muncul beruntut, didukung dengan segala ke-absurd-an dan ke-unpredictable-annya. Maha Suci Allah SWT yang telah melimpahkan keajaiban-Nya pada saya sebanyak ini :DD

*mohon siapkan cemilan dan minuman terlebih dahulu karena membaca postingan ini sampai tamat akan memakan waktu kurang lebih 2 jam (ke depan)*


.D’COST I’M IN LOVE.
beberapa minggu lalu (jum’at-rebo, 4–9 maret’11) saya dan keluarga hijrah sesaat ke jakarta dalam rangka ngehadirin reunian SMA papa saya (sekaligus liburan tentunya!yay!). dalam alurnya, kami sempet mampir ke rumah temen papa di cipondoh, tangerang buat sowan (buat yang ga ngerti artinya silakan cari kamus bahasa jawa :p ). semenjak mobil kami menginjakkan rodanya di tangerang entah knapa saya langsung jadi sport jantung, kepikiran pengen ketemu terus sama si ayang yang rumahnya emang di tangerang (cieee anak muda jaman sekarang ...). dan mulailah sms2 pemberitahuan bahwa saya lagi di tangerang terus dilancarkan kepada si ayang dengan harapan kami bisa ketemu.

selama main di rumah temen papa saya sibuk sms-an ama si ay (ayang) sambil berharap dia tau daerah cipondoh dan mampir walo sebentar (mungkin kalo ada big screen live streaming ama si ay saya udah masang muka memelas dengan mata mashimaro :D ). tapi di penghujung sowan, ngeliat gelagat papa mama yang udah keburu2 mau cabut (karena emang masih harus ke rumah sodara di BSD) saya sempet mikir klo bakalan susah mau ketemuan sekarang. sedikit mengkerut, jam 6 sore waktu hape saya, saya sms si ay ngabarin kemungkinan ketemuan emang susah dengan pertimbangan waktu mefet. akhirnya dengan berat hati kami mengikhlaskan kesempatan yang langka ini –karena kami lagi sama2 di tangerang tapi susah ketemu- :(

tapi rupanya Allah SWT sedang berpihak pada kami, di mana satu setengah jam berikutnya –yakni jam 7.30 pm waktu tangerang—kami tiba2 saja udah ketemu di D’Cost ocean park bersama dengan keluarga saya (baca: papa, mama, kak ori *kakak cowok kesayangan saya*, dan messy *mobil kesayangan kakak dan keluarga kami*) :D :D :D :D :D
 
 bener2 saya ga ngira se-ngira2nya soalnya satu stengah jam yang lalu kami baru aja ngebahas ga jadi ketemuan via sms dan sekarang udah ketemu di depan mata, di meja makan yang sama, sampingan pula! what an unpredictable moment, exceedingly with my family!




wajah saya terlihat bulat! yah badan kak ori kepotong sebagian, foto full-teamnya ntar saya sisipkan di postingan selanjutnya aja ya! ;)

 
sungguh pertama kalinya si ay ay ketemu keluarga saya yang hampir lengkap *minus mbak anis –kakak cewek saya yang paling sering ketemu si ay- :D padahal si doi ini lagi di rumah sodara di BSD karena dia udah caw ksana duluan. coba dia ada di sini mungkin saya udah panggil jasa potograper keluarga!

yang sebelomnya saya cuman liat D’Cost n ocean park tangerang cuman di poto albumnya si ay (yang emang bikin iri!), eh skarang kami beneran ngedate malem minggu di sana. dan tau? seminggu berikutnya di hari sabtu (kalo ga salah) saya dan si ay malah ketemuan lagi di jogja! ahahahah! *padahal kemungkinan si ay balik jogja udah ga bisa diprediksi lagi karena si ay udah lulus*

bener2 keajaiban! big thanks and hug for My Lord, Allah SWT :)


.FACE TO FACE WITH SWARAGAMA.
bermula dari keisengan saya dan mayang, teman saya, yang ikutan workshop broadcasting-nya Swaragama Broadcasting Program 2011 Goes To Campus, jumat 11 Maret’11 kemaren. sekelarnya workshop rupanya ada audisi penyiar. bermodal nekat, tanpa prepare sama sekali plus suara lagi serak , kami iseng2 berhadiah testing suara dengan ikutan audisi itu. sambil nunggu antrian anak teknik lain yang juga ikutan audisi, akhirnya saya duluan yang dipanggil, baru ga brapa lama mayang juga dipanggil. materi audisinya tuh selembar teks isi opening, artikel berbahasa inggris, dan info berita yang (seharusnya) dibaca dengan intonasi layaknya penyiar berita umumnya. saya terobos aja selembar teks itu. seperasaan saya slama diaudisi, jurinya pada ngobrol n ada yang sambil makan juga -____-“ . biarlah, lagi ga peduli ama itu juga saya. ahahaha! selese baca, juri depan saya cuman berkata “silakan ditunggu, nanti kita hubungin.” udah, berakhir secepat itu. dalam hati saya emang hanya trial n eror, lolos syukur enggak juga yaudahlah. :D

di kosan, saya emang suka dengerin radio swaragama. di tengah2 siaran, penyiarnya sempet ngebahas tentang audisi ntu dan tiba2 kepikiran kok mpe beberapa hari ga ditelpon2. yaudahlah, mungkine ane emang lom nasib.




publikasi acara, dan perhatiin deh, fakultas teknik satu2nya cuman diadain di UGM. teknik emang oke!

 
di selasa sore yang cerah, seselesenya saya nge-perpus di kampus, pas lagi beberes barang di loker, ada nomer asing nelpon hape saya (loh?kok yang ditelpon hapenya, bukan yang punya?!?!?!). karena saya pikir kalo tuh nomer beneran penting, pasti bakalan nelpon lagi nanti. lalu saya cuekin aja. sampe kosan, pas lagi nge-lappy n dengerin swaragama (lagi) saya sempet kepikiran tentang lolos nggaknya saya di audisi (dan lagi!). dan you know what? tiba2 aja nomer yang tadi nelpon muncul lagi. kali ini telponnya langsung saya angkat. dan terdengarlah percakapan kurang lebih kayak gini:


Saya (S) : Halo ...
Penelpon (P) (mas2 lho!) : Selamat sore, ini dengan latifah nur muslimah? selamat, anda lolos tahap audisi penyiar swaragama.
S : (bengong)
P : Diharapkan untuk ikut interview hari sabtu, 19 Maret jam 12 siang di swaragama dengan pakaian rapi.
S : (masih dengan suasana ga percaya) oh iyaaaa.. oh jam 12 ya? (ngulangin pertanyaan retoris). oh iya oke!
P : iya jam 12 langsung aja di swaragama. baik, terima kasih.
S : iyah, makasi yaaa! selamat sore ...

:D :D :D :D :D

dan interview itu pun bener2 saya sambangin. bermodal baca web swaragama paginya yang saya pun ga yakin bakal ditanyain (abis ga kepikiran bahan lain) ahahahah! jam 12 kurang saya dah dateng di swaragama, udah absen, dan antri skalian kenalan ma calon diinterview lainnya. jam steng1 saya masuk inkubator a.k.a ruang eksekusi. oya rupanya pengumuman lolos audisi ditempel di kampus dan saya baru liat kemaren2. ahahaha! benar2 ga apdet kampus lagi saya.

masuk ruangan interview, bentuknya semodel kayak mau disidang, stengah lingkaran, yang dieksekusi di tengah –ga ada temennya -____-“ –
dari empat orang yang nginterview, setau saya 3 diantaranya emang penyiar swaragama. si tika yusuf, ayu rizqia, aditya raharja, ama satu orang lagi mas boma si manager programnya-swaragama. dimulai dari sesi perkenalan diri (standaaaarrrr), yang terus berkembang ke pertanyaan2 standar lainnya kayak knapa saya pengen jadi penyiarlah, hubungannya basic teknik arsitektur saya ama penyiarlah, mpe pertanyaan terakhir yang emang dianggep SARA ama mas adit yang nanya waktu itu (yang saya anggap ekstrim) : seputar jilbab (baca : prinsip). interview pun berjalan 15 menitan lebih.
saya emang ga yakin 100% sama hasilnya diterima ato nggak, karena yaa itu tadi, ada pengaruh sedikit banyak tentang pertanyaan ekstrim dan saya emang terkesan jawab stengah hati.
 

  saya dan tika yusuf, yang suka siaran jam 5 mpe jam 8 pagi
 
so far, selama saya mengalami beberapa kali interview, ini termasuk interview paling tenang dan sangat saya nikmatin. rasanya nyaman banget, padahal siang hari panas2 begono di luar. ahahah! dan emang bener, 3 minggu berlalu, ga da konfirmasi ato telpon yang nyatain kalo saya lolos interview (sampe detik saya nulis ini).

yang paling saya syukuri adalah sebuah keajaiban saya sampe ditelpon dan diundang interview, yang padahal saya udah hopeless aja! :)


.HIP HIP SCTV.
seminggu setelah kasus swaragama usai, saya dan lina (teman saya lagi) berniat ikut audisi presenter SCTV Goes to Campus dan mini workshopnya “citizen journalism” (heran,lagi booming2nya program goes to campus yah?ahahahah). hari H, rabu 23 maret’11 pagi, kami janjian ketemuan di kampus pasca ngurusin urusan masing2 -saya dengan jilidan pra TA dan lina dengan pembekalan pra TA dadakannya (tentang plagiasi booo’!)-. selese urusan kecil2, baru saya tau dari lina kalo ada syarat2 buat ikutan audisi kayak kudu bawa CV, foto 3R, siapin materi kebagi 2 : news dan hiburan yang 2-2nya ga boleh dihapal! pantes si lina nanya beberapa kali “tif udah persiapan apa aja???”
tau itu jelas saya shock dong (tapi ga se-shock kalo ketemu si ay dadakan, ahahaha!), secara saya yang udah daftar via sms eh kok malah ga dapet update infonya. untung si lina udah dapet duluan. jam 11-an saya sms panitianya dan mereka baru bilang mungkin smsnya ga delivered. secara waktu acaranya udah mulai dari jam 9 (yang katanya mpe jam 3) dan jam 11 baru bener2 tau ada syarat bla bla bla akhirnya saya dan lina sempet galau –jadi ikut ato nggak-. suasana hati stengah2 ditambah gerimis mengundang cukup ngebuat kami pengen ngurungin niat buat ikut. tapi di hati saya yang paling dalem (hasyaaahhh xD) rasanya sayang banget kalo kesempatan kayak gini kagak diambil, mana hari itu emang saya udah bener2 free. sambil turun tangga, kita jalan ke arah labkom dan secara ga langsung malah jadi kayak “yaudah sih ikut aja.” ahahha,, di sini lina mutusin ga ikut audisi tapi nemenin, yaudahlah yang penting ada temennya :D

siangnya dengan bener2 nekat minus persiapan –sama kayak kasus swaragama- kami pun caw ke sekip, di gedung MAP. pas registrasi, awalnya saya cuman godain lina buat ganti keputusan ikut audisi, yang semula dia ogah eh digoda panitia dan akhirnya dia beneran daftar jadi peserta! hurrayyy lina keyen! dan tau? ternyata kita tuh dua peserta terakhir! *ajeee gileee minta ditimpuk juga nih berasa!* padahal baru jam stengah2 loh. yang lebih parahnya baru masuk ruangan, duduk semenit-dua menit, eh langsung disuruh maju! omaigat! yaudahlah, karna niat cuman nekat2an finally kami bener2 maju dengan situasi yang sungguh asing di mana full anak2 komunikasi dan fisipol plus crew SCTV, dan kayaknya (emang) cuman saya dan lina doang yang anak teknik nyasar -____-“. no one as our supporters. maju dengan pedenya, disorot lampu plus kamera, kami ngomong sekenanya –tanpa skenario di tangan dan full improvisasi- wakakakaka!

sekelarnya maju, nunggu, dan dibacain pengumuman kami udah bener2 ga peduli orang mau ngomong apaan. duduk paling depan ngobrol bedua (romantis beudh cyint!), lina main2 dengan kamera SLRnya, dan bener2 masa bodo dengan hasilnya, toh kami emang cuman ngerasa jadi penggembira (kurang pom2 sebenernya :p ).












muka manyun sambil mikir dalem hati “kapan acaranya kelar woy!”
  








panggung panas yang memaksa kami berjuang sendirian







dan yang paling bikin shock-seshock2nya adalah : please guess!
waktu dibacain 5 peserta lolos audisi kategori presenter hiburan, sekilas nama saya kayak sempet disebutin (?!?!?!?!) di peserta kelima, terakhir lagi! nama saya yang sebenar2nya adalah Latifah N.M., disebut sama MCnya jadi Latifah N.A. dan bener, namanya diralat dan yang dimaksud adalah saya. spontan saya dan lina jadi bengong hadep2an. ga percaya to the max! masih bermuka ga percaya, saya maju bersama finalis news presenter hiburan. totalnya bersepuluh (berjejer mirip anak sekolah mau dikasi beasiswa, eheheh :D ). di akhir acara kami di-briefing dan dikasih tau kalo besoknya bakalan ada grand final yang bakal ditonton peserta workshop juga dan cuman dipilih 2 pemenang dari kategori news dan hiburan. bener2 hari yang aneh tapi seneng!

sepulang dari MAP, lina sempet2nya hunting foto, dan kami mampir juga ambil jilidan pra TA saya dulu baru ngampus buat minta ttd dosen. yang sama2 bikin kaget adalah saya disms panitia, diharap dateng sesi interview kamis pagi karena CV saya alhamdulillah lolos tahap penilaian dengan bawa syarat2 lagi *CV, data diri, dan surat lamaran kerja –oh! I’m so nervous and can’t describe this anymore! kok bisa? tapi subhanallah banget, alhamdulillah ...

malamnya saya jadi ondel2. empat makhluk –mbak inke, mbak tika, zildha, dan mbak meyda- ngedandanin saya mirip kelinci percobaan yang dibeliin baju baru (eh, ada ya kelinci kayak gitu?). bolak balik keluar masuk kamar cobain berbagai warna baju, rok dan jilbab, belum tambah aksesoris sebangsa belt dan bros (eh rompi dan bolero juga deng!). perbudakan ini berlangsung sampe jam stengah 1 dini hari. jam stengah 2-nya saya harus tidur dalam keadaan deg2an ga jelas. ahahaha! paginya (lagi2) saya siapin persyaratan dan sebelum pergi interview saya kumpulin pra TA alias skripsi di kampus. yay! alhamdulillah! :D

interview ngaret 2 jam, jam 11 baru mule dan jam 1 saya harus udah siap balik ikut grand final. tapi ternyata suasana pra interview nyenengin banget! dari 7 orang yang mau dieksekusi, 6 diantaranya (including me) malah kenalan dan kayak udah lama deket. mereka itu wisnu-ilkom07, prasetyo-ilkom07, mbak nadia-sastra nusantara06, faridha-ilkom07, dan riris-sastra inggris07 sadhar. ngobrol ngalor ngidul serasa dunia milik ber6 (yang ini lebay, jujur! :p ahahah). yang sebelumnya mau buru2 pulang abis di-interview eh malah jadi nungguin mpe semua kelar, walopun ujungnya stengah 1 baru balik. :)

satu hal yang lagi2 dan lagi2 jadi surprised adalah si interviewer -vice HRDnya SCTV- dulunya beliau adalah orang bontang dan satu alumni sekolah sama saya! yang ada saya bener2 menikmati interview ini karena ngerasa ada sodara sekampung halaman. hehehe! yang geje adalah di sela2 pertanyaan, si bapak malah nanyain guru2 semasa SMA dan jadi kayak tebak nama. ahahaha! si bapak bisa aja ...
oya doakan semoga saya lolos ya, yang terbaik. tolong dibantu yaa ... bimsalabim jadi apa *prok prok prok! aammiinnn! :)
#tolongtifayaAllah

 






kiri : si bapak vice HRDnya SCTV yang saya nge-fans-in ;)












 

 

kanan : teman2 baru sayaaaaaa :D








siangnya grand final pun dimulai. saya sudah mencoba memberikan yang terbaik yang saya punya. dan saya belum jadi pemenang. alhamdulillah, karena itu berarti saya harus belajar dan praktek lebih banyak lagi. walaupun ga menang, tapi banyak yang saya dapetin : link, ilmu, pengalaman, dan yang paling penting bahwa saya selaku anak teknik bisa ngebuktiin juga kalo kami dari teknik bisa eksis (ehehehe, narsis dah! :p), karena emang dari 10 finalis di 2 kategori presenter, saya satu2nya anak teknik (kategori hiburan : 1 ilkom08, 1 ilkom09, 1 HI09, 1 HI10, dan saya. kategori news : 1 ilkom08, 2 ilkom07, 1 sastra nusantara06, dan 1 anak SMA kelas 3).

yang menang dari kategori hiburan anak ilkom08 yang dia juga ngejabat presenter di jogja TV, dan dari news presenter pemenangnya anak SMA kelas 3 yang juga jadi pembawa berita di radio (pas tau realita anak kalimat kedua, penonton yang ada di situ langsung bersuara).

mereka emang keren2 dan saya mengakuinya. congratz guys! :D
hadiah pemenangnya emang menjanjikan loh, selain dapet 1 jeti, yang menang news presenter berhak ikutan program liputan 6 pagi weekend, dan dari kategori hiburan berhak ngeliput acara hip2 hura2 (entah off air ato on air) yang emang serangkaian karnaval SCTV di alun2 jogja. keren bangeeetttt! mauuuuu! :DD

oyah saya juga sempet ngobrol n foto bareng news presenternya liputan 6, mbak alin, yang nama lengkapnya juanita wiratmaja. dia anak HI lulusan UGM lho! trus ama mbak nunung yang dulu juga news presenter liputan 6. sayangnya pas mau foto ama irfan hakim yang di acara itu jadi juri, dia lagi susah dicari ... huaaaaa! ga jadi deh :(






 memanfaatkan waktu dengan bernarsis sejenak. aha!

kiri : plus mbak inke,

bawah : plus mbak alin :D












moga2 ketularan skillnya abis poto bareng :D





























 potonya diedit seadanya soalnya pasca acara saya bener2 mirip ogoh2 (keringet + minyak di mana2) :p


----------

malemnya sambil melepas capek, b3 ama zildha n mbak inke, kami ngabur ke L’cost dan pulang ke kos b3 langsung tepar ampe pagi. ahahaha!

makasih banget bwat lina yang udah setia nemenin saya yang pada akhirnya terjebak bersama menjadi peserta audisi. ga nyesel kan? eheheheh. maafkan saya juga yaa :D

makasih juga bwat empat makhluk kosan atas dukungan dan pinjeman alat2 kosmetiknya. makasih berlebih ditujukan buat mbak inke yang udah dengan ikhlas menjadi asisten penata rias pribadi saya sekaligus nemenin saya yang seorang diri di grand final. dan wow! sejak studi kasus ini saya jadi lebih care dengan diri sendiri ;)

sungguh unbelievable! banyak hal terjadi dadakan dan itu sangat2 menyenangkan!



.my lovely PRA TA.
perjuangan pra TA bagi saya cukup complicated (ceileh kayak status aja!). untuk detilnya nanti deh akan saya bahas di postingan tersendiri. untuk kali ini saya cuman mau bilang tentang kisah tanda tangan dosen yang ngepas banget, karena kalo telat beberapa menit mungkin saya udah mimisan kali *loh? eheheh,, jadi tuh siang2 gitu saya ngampus mau minta ttd dosen pembimbing biar pra TA saya bisa langsung diperbanyak n dijilid. karena printer sempet ngadat, saya jadi telat.


 kertas yang menunggu dijilid secepatnya

 
nah yang paling pas adalah saat menuju ruang dosen, saya ketemu si silpi (teman saya yang lain lagi) yang udah ttd duluan dan katanya dia si bapak lagi buru2 mau kluar kampus. langsung aja saya tancep jalan cepet ke ruangan bapaknya, dan pas bener pas di selasar selisipan ketemu si bapak beserta anaknya yang lagi jalan ke arah luar kampus. langsung deh minta ttd. simpel, berasa cepet kejadiannya.




.VanillaBlackBerry.
cerita yang ini agak sedikit melenceng dari pengalaman2 di atas, cuman dalam hal keajaiban ini membuat saya yakin kalo keajaiban itu ada banget!

hampir tiap hari saya menge-charge BB kesayangan saya (karena emang didesain untuk aktivitas online jadinya banyak makan batere). setiap ngecharge, hampir pasti si BB ini slalu saya matiin (tanda sayang saya :D ) dan makan waktu charge + 3 jam. slama ngisi batere, lampu LED tuh jadi indikator eksternal. kalo kedip2 oren = masih ngecharge, kalo ijo = udah full of charge.
yang ajaib adalah pernah pas ngecharge dan udah hampir 3 jam, saya coba ngeliat lampu LED si BB, masih kedip2 oren. eh pas saya kedip dan liat lagi si LED udah berubah warna jadi ijo!
bagi saya itu sungguh keajaiban dan bener2 pas waktunya. telat sedetik aja ga mungkin bisa ngedapetin momen kayak gitu. xD
kok bisa ya?




 si BB dengan gantungan donat yang masih saya carikan nama :)



--------------------

dari lima cerita (baru lima dari sekian banyak) intinya mencoba dulu itu perlu, karena kita ga akan pernah tau hasilnya. gimana mau tau hasilnya kalo ga nyoba? di sini saya bedain antara “nyoba” dengan “ngusahain” walopun 2-2nya punya arti mirip –sama2 melakukan sesuatu-. “ngusahain” bagi saya sebagai suatu perbuatan yang udah jelas kita mau apa, tinggal dilebihkan energinya untuk mencapai tujuan tersebut. sedangkan “nyoba” lebih kepada mencicipi hal2 baru yang kita sendiri lom pernah ngelakuin dan ga tau seperti apa bentuknya serta dampaknya kalo belum dicicipi. dan ternyata (based on true story) keajaiban itu akan muncul selama kita percaya dan berusaha dulu. :)

seperti kata Allah SWT di Al-Qur'an juga, Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri.” (Surat Ar-Rad : 11)

kalo kata mario teguh mah "kita yang menentukan jodoh, Tuhan yang menyetujui." #nggaknyambungeaa

nekat dan pede tingkat tinggi menjadi bumbu, apalagi mumpung masih muda dan banyak kesempatan bertebaran di mana2. coba2 itu jadi momen berkesempatan langka loh (dan buat saya coba2 ga perlu berhubungan ama basic pendidikan kita, mau yang sesuai hobby juga sama bagusnya) trus kan skalian bisa jadi cerita ke anak cucu kita kelak. ahahaha! :D dinikmatin aja. bonusnya ada aja hal yang bisa kita dapetin dan bisa nambah sebaris-dua baris di halaman CV kita :) ga ada ruginya kan?
makanya sekarang saya sangat memanfaatkan status mahasiswa saya walaupun udah di penghujung waktu (InsyaAllah), karena dengan status itu banyak pelayanan (ga terduga) yang ga bakal didapetin di status lainnya. ga percaya? :p


ahahahah ... rasanya sekian dulu deh postingan kali ini. silakan menantikan postingan selanjutnya dengan seabreg kejutan lainnya. semoga bisa memberikan inspirasi dan manfaat buat yang baca. makasih loh udah menyisihkan waktu buat baca sampe akhir.
oya gimana kabar cemilan dan minumannya? udah abis? :p ahahahah...
see ya guys! :D





.jumat/1 april 2011.
di ruang tamu rumah seraya menguping acara infotainment

free my soul!

free my soul!
selalu bergerak ... bergerak ... dan bergerak!

Popular Posts